Thursday, June 24, 2010

Kekalahan Italy Vs Slovakia

Dramatis, Italia Ikuti Jejak Perancis

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Kesebelasan Italia menyerah 2-3 kepada Slovakia pada laga terakhir penyisihan Grup F, di Stadion Ellis Park, Kamis (24/6/2010). Mereka pun tersingkir dari Piala Dunia sebagai juru kunci dengan rekor dua kali seri dan sekali kalah.

Pada menit keenam, misalnya, sebuah kerja sama antara Robert Vittek dan Marek Hamsik nyaris membuahkan gol bagi Slowakia. Saat itu, dari tengah kotak penalti, Hamsik menembakkan bola kiriman Vittek. Namun, bola melenceng dari sasaran.

Italia sempat memberikan balasan berupa serangan yang berujung gol Vincenzo Iaquinta. Namun, setelah wasit menganulir gol itu karena menilai Iaquinta lebih dulu melanggar pemain lawan, Slowakia kembali menguasai keadaan sampai akhirnya unggul berkat gol Robert Vittek pada menit ke-25.

Gol bermula dari kesalahan Daniele De Rossi sehingga bola berhasil direbut Juraj Kucka. Kucka kemudian melepas umpan kepada Vittek, yang kemudian melepaskan tendangan mendatar dari luar kotak penalti, masuk ke sudut kanan bawah gawang Federico Marchetti.

Situasi itu membuat Italia tertekan. Slowakia pun berusaha memanfaatkan momen itu untuk melanjutkan tekanan. Nyaris tanpa terancam, mereka nyaris menambah gol melalui Zdeno Strba pada menit ke-34. Sayang, tembakan jarak jauh akurat itu bisa diblok Marchetti.

Di tengah dominasi itu, Slowakia nyaris kehilangan keunggulan akibat penyelamatan bek Martin Skrtel yang berisiko mengoyak gawang sendiri pada menit ke-41. Saat itu, dari tengah kotak penalti sendiri, Skrtel melompat menyundul umpan silang Ricardo Montolivo. Bola itu melambung begitu tipis dari mistar gawang dan melahirkan sepak pojok untuk Italia.

Antonio Di Natale yang dipercaya mengeksekusinya, mengirim bola ke kotak penalti, yang kemudian ditanduk Giorgio Chiellini ke arah gawang. Namun, bola berhasil diamankan Jan Mucha.

Setelah itu, sementara Slowakia semakin nyaman dengan penguasaan bola dan pengendalian tempo, Italia tak kunjung melakukan pergerakan mematikan. Namun, tak ada gol baru tercipta sampai peluit turun minum berbunyi.

Memasuki babak kedua, pelatih Italia, Marcello Lippi, berusaha menambah daya gedor timnya dan memperbaiki kualitas pertahanan dengan menarik bek Domencio Criscito dan gelandang Gennaro Gattuso dan memasukkan bek Christian Maggio dan penyerang Fabio Quagliarella.

Perubahan itu meningkatkan dinamika dan agresivitas lini depan Italia. Mereka pun mulai sering membahayakan benteng Slowakia.

Pada menit ke-50, misalnya, dari tengah kotak penalti, Vincenzo Iaquinta berhasil menanduk umpan silang Pepe. Namun, bola melenceng ke sisi kanan gawang.

Lima menit berselang, giliran Antonio Di Natale yang berpeluang mencetak gol tetap gagal memanfaatkannya. Saat itu, dari tengah kotak penalti, ia berhasil menjangkau umpan terobosan Maggio dan menyonteknya. Namun, bola malah meluncur ke sisi kiri gawang.

Meski gagal, Italia berusaha mempertahankan intensitas serangan. Dengan dukungan Andrea Pirlo, yang masuk menggantikan Ricardo Montolivo, pada menit ke-56, Italia berusaha mengejar ketinggalan.

Memasuki menit ke-62, usaha Italia juga hampir membuahkan gol dari kaki Antonio Di Natale. Menguasai bola di luar kotak penalti, ia melepaskan tembakan akurat, yang sayangnya terbendung oleh Mucha.

Peluang terbaik Italia akhirnya datang melalui Fabio Quagliarella pada menit ke-66. Saat itu, Pepe melepaskan umpan silang yang diblok Mucha. Bola kemudian jatuh di kaki Quagliarella yang berada di tengah kotak penalti.

Setelah sempat mengontrol bola, Quagliarella menembakkan bola ke tengah gawang Slowakia. Namun, tembakan akurat itu membentur kaki sebelah dalam Skrtel dan mental.

Mengingat posisi berdiri Skrtel yang mengangkangi garis gawang, sulit ditentukan apakah itu gol atau bukan. Yang jelas, wasit Howard Webb menyatakan itu bukan gol.

Italia belum menciptakan ancaman baru ketika gawang mereka kembali dibobol oleh Vittek pada menit ke-73. Dalam kawalan Chiellini di tengah kotak penalti Italia, Vittek berhasil menyepak umpan silang Hamsik masuk ke gawang Marchetti.

Tertinggal dua gol, Italia masih mencoba melawan. Meski tak mudah, mereka berhasil memperpendek selisih menjadi 1-2 berkat gol Antonio Di Natale. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Quagliarella yang diblok Mucha, Di Natale mengirim bola masuk gawang Slowakia.

Gol ini berujung insiden keributan, antara Mucha dan Quagliarella. Setelah bola tembakan Di Natale masuk gawang, Quagliarella masuk gawang ingin mengambil bola. Namun, Mucha berhasil mendahuluinya.

Quagliarella kemudian berusaha merebut bola dari Mucha dan dari tayangan ulang dari sudut lain, wajah Quagliarella dipukul oleh Mucha. Atas kejadian itu, kedua pemain itu mendapat kartu kuning.

Kontroversi tak selesai di situ. Pada menit ke-85, Quagliarella menjebol gawang Slowakia namun dianulir karena hakim garis menilainya sudah berada dalam posisi off-side.

Tiga menit kemudian, bencana sesungguhnya menghantan Italia, yaitu gol ketiga Slowakia yang dicetak Kamil Kopunek. Usai menerima lemparan ke dalam dari rekannya, ia masuk kotak penalti Italia dan tanpa kawalan berarti, ia melesakkan bola ke dalam gawang Marchetti.

Di tengah ancaman tersingkir, Italia ternyata masih mampu memberikan perlawanan berupa gol kedua yang dicetak Quagliarella pada menit ke-90+2. Memanfaatkan umpan De Rossi ia mengirim bola masuk ke sudut kanan atas gawang Slowakia.

Susunan pemain:
Slowakia: Jan Mucha; Peter Pekarik, Martin Skrtel, Jan Durica, Radoslav Zabavnik, Zdeno Strba, Miroslav Stoch, Marek Hamsik, Robert Vittek, Juraj Kucka, Erik Jendrisek
Italia: Federico Marchetti; Gianluca Zambrotta, Fabio Cannavaro, Giorgio Chiellini, Domenico Criscito (Christian Maggio 46), Riccardo Montolivo (Andrea Pirlo 56), Daniele De Rossi, Gennaro Gattuso (Fabio Quagliarella 46), Vincenzo Iaquinta, Simone Pepe, Antonio Di Natale

Sumber : kompas.com

No comments:

Post a Comment